Selasa, 30 September 2014

Aku Ingin Pulang ke Rahim Ibu



Aku ingin pulang ke rahim ibu
aman dalam amnion
berteman tembuni, plasenta, ari-ari
aku hanya ingin pulang ke rahim ibu

kembali menjadi janin, bahkan embrio
kembali ke bulan ke-6, ke-3, pertama dalam kandungan
kembali menendang, berdenyut, lalu tenang
kembali ke kehidupan reinkarnasi sebelumnya

Aku ingin pulang ke rahim ibu
berteman aku dalam kesepian
ketika ramai orang di luar perut ibu menunggu
tiada tahu aku tidak ingin keluar berjalan

keluar menjadi bayi, remaja, manusia dewasa
keluar menghadapi problema, pilihan, keyakinan
keluar memilih cinta, harapan, luka, menang, asa
keluar dan kembali lagi ke jalan lain kehidupan

Cinere, 2013

Rabu, 10 September 2014

My First E-Book

Buat kalian yang mau bertanya-tanya apa e-Book yang pertama kali saya download dari Google Book adalah..... yeah, buku saya sendiri sih, Percaya yang diterbitkan oleh penerbit Gagas Media tahun 2012. Pertama kali saya tahu kalau semua buku GagasMedia juga dijual dalam bentuk E-Book dari seorang editor yang mengirimkan saya email berisi penawaran apakah buku saya ingin dialihkan juga ke dalam bentuk e-Book, tentu saja saya setuju. Beberapa minggu kemudian dari teman seorang penulis buku-buku dari GagasMedia sudah dapat diakses lewat Google Play Store dengan mengunduh Google Books terlebih dahulu. Jadi saya melakukan semua langkah tersebut dan voila.... saya mendapatkan buku saya dalam bentuk eletronik yang bisa saya baca kapan pun saya inginkan. 

BookLite dari Energizer
Sebelum saya mengenal e-Book dan memilikinya dalam perangkat ponsel, saya memang selalu membaca langsung dari buku yang saya keluarkan dari dalam tas saat saya berada di mobil, kendaraan umum, atau saat traveling. Kadang memang terlalu repot, apalagi jika dimensi buku tersebut besar. Bagaimana cara saya membaca buku saat gelap? Saya rutin enam bulan sekali membeli booklite untuk menerangi mata saya saat harus membaca sebelum tidur. Jika saya sulit tidur, biasanya lampu kamar saya matikan, sementara saya membaca buku dalam gelap ditemani BookLite sampai saya kelelahan dan tertidur.

Semua kerepotan saya saat membaca dengan buku fisik dapat dengan mudah ditangkis dengan satu cara mudah: e-Book. Setelah memiliki beberapa buku di dalam ponsel, kini saya bisa membaca di mana pun dan kapan pun. Meski ada saat-saat tertentu saya membiasakan membaca dengan buku fisik. Seperti di kamar mandi saat ritual panggilan alam, saya pasti membaca buku fisik, saat rehat di kantor, juga saat di dalam mobil. Dengan e-Book saya gunakan jika saya pergi ke rumah seserang dan saya bosan, tentu akan sangat tidak sopan jika tiba-tiba saya membaca buku fisik. Saya tinggal membuka ponsel dan mulai membaca e-Book. Orang pasti akan menyangka saya sedang sibuk membalas WhatsApp atau membuka Path, padahal saya sedang membaca buku. Hehehe...

Pada akhirnya, memang tidak ada yang mengalahkan nikmatnya membaca langsung dari buku, tetapi dengan adanya e-Book saya bisa membaca dalam kondisi apapun. Saya kebetulan baru melihat toko buku elktronik ini di sebuah akun instagram, namanya ElectraBookStore. Silakan mampir. Di bawah ini saya sertakan infonya ya. Selamat membaca. :)

Instagram @electrabookstore 
Twitter @electrabooks_
Line: electrabookstore
Whatsapp: +6282317643264
BBM: 29d3a51b

My Trip to Dieng Culture Festival 2014

Tahun ini, saya belum traveling ke mana-mana. Rasanya sudah lama saya ingin liburan dengan sahabat dari kampus, Medina dan Ari, karena kesibukan kami masing-masing. Akhirnya kami sepakat untuk berwisata menggunakan paket tur karena kekurangan waktu untuk mengurus segalanya sendiri dan lebih praktis. Waktu kuliah, biasanya kami sering mengatur perjalanan kami hingga terperinci. Karena saya sudah bekerja, pun dengan Medina sebagai produser di HardRock FM, sementara Ari melanjutkan studinya di PascaSarjana UI, kami akhirnya mantap memutuskan menggunakan paket tur untuk mengakomodasi liburan kami kali ini.

Tanggal 29-31 Agustus kemarin kami habiskan mengunjungi sebuah festival kebudayaan terbesar tahun ini, ke sebuah festival yang banyak didatangi wisatawan lokal dan asing selama tiga tahun terakhir. Siapa yang tidak tahu Dieng Culture Festival? Festival tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnnya karena mengadopsi rangkaian acara dari beberapa festival lainnya seperti Jazz di Atas Awan. Festival Lampion, yang kemudian dilanjutkan dengan Festival Kembang Api yang super megah. Jujur, baru kali itu saya melihat Festival Kembang Api yang termegah di Indonesia. Bahkan, Kembang Api tahunan yang disediakan Pemprov DKI Jakarta setiap malam tahun baru tidak lagi layak disebut sebagai Festival Kembang Api saat saya menyaksikannya di Dieng kala itu.

            Sayangnya, hanya Festival Kembang Api dan penerbangan lampion yang berhasil membuat saya kagum saat Dieng Culture Festival, sisanya saya tidak bisa menikmatinya. Beruntung saya mengikuti paket trip yang semuanya sudah diatur sedemikian rupa sehingga peserta tur tidak terlalu menyesal. Kami mengunjungi Telaga Warna, Teater Dieng, Kawah Candradimuka, dan summit attack ke Gunung Sikunir. Banyaknya tempat wisata yang kami kunjungi itu mewajibkan saya membawa barang-barang saya yang superbanyak. Maklum, walau sering backpacking ke banyak tempat, saya memiliki prinsip untuk lebih baik kelebihan banyak barang daripada kekurangan barang di tengah perjalanan.
 
Meski kami tidur di hotel, tapi tetap saja untuk hiking dan bepergian di alam bebas, saya harus membawa barang-barang wajib ke dalam tas yang enak dibawa ke mana-mana dan tetap ringan sebanyak apapun isi barang-barang bawaannya. Well, at least, saya cukup puas dengan barang-barang bawaan saya. Cukup banyak, lebih dari pas agaknya, dan yang pasti tidak akan kekurangan. Saya membawa tas yang tangguh dipakai ke mana pun dan memiliki kapasitas banyak. Cocok untuk saya yang sering pergi ke mana-mana. Apalagi saya menyukai perjalanan melintasi alam. Saya masih ingat beli tas ini dari Zalora. Selain cukup terjangkau, yang paling penting dari tas ini adalah memuat banyak kapasitas. Sampai sekarang tas ini masih bisa saya pakai selain untuk traveling. Kadang suka saya bawa ke kantor jika butuh banyak barang bawaan atau hendak menginap di rumah teman hehe.