Banyak
momen pertama kali yang gue alami beberapa tahun terakhir ini yang membuat
semakin senang menjalani hidup. Pertama kali ice skating di Mal Taman Anggrek kelas 4 SD, pertama kali bisa naik
sepeda kelas 5 SD (yes, gue setelat itu), pertama kali traveling ke Bali tahun 2011, pertama kali pakai toga waktu wisuda
kampus tahun 2013, dan yang nggak terlupakan buat gue adalah pertama kali naik
gunung setelah lulus wisuda.
Jujur, buat anak yang suka traveling,
apalah artinya suka ke pantai kalau nggak pernah naik gunung. Ditambah hasutan
dari teman-teman yang udah pernah naik gunung sebelumnya kalau dengan naik
gunung kita belajar jadi orang yang lebih baik, pemandangan yang nggak ada
duanya ketika sampai di puncak gunung, dan kebersamaan yang nggak akan bisa
terbayar dengan harga berapa pun.
Oke,
gue sudah memantapkan hati untuk naik gunung. Jadi, gue akan naik gunung
bersama teman-teman kampus setelah wisuda dari kampus. Rencananya gue dan
teman-teman akan membawa toga kita dan akan kita pakai di atas puncak nantinya.
Ah, gue lupa kasih tahu bahwa gunung pertama yang akan gue daki untuk pertama
kalinya adalah Gunung Semeru. Tentunya gue akan melakukan persiapan dengan lari
sejauh 2 kilometer setiap harinya.
Sayangnya, ada dua masalah yang akan
gue hadapi sebelum naik gunung ini. Pertama, izin orang tua tentunya. Nyokap
gue adalah orang paling parno sedunia. Mungkin karena gue anak bungsu di
keluarga yang dari kecil selalu dijagain ke mana-mana. Pernah waktu gue pertama
naik pesawat untuk liburan ke Bali, ada kali setiap 3 jam sekali Nyokap telepon
gue. Choy! Apalagi ini naik gunung yang pastinya Nyokap gue udah denger dari
temen-temennya kalo banyak pendaki yang hilang dan meninggal di gunung—tentunya
sebelum gue tahu bahwa naik gunung sesungguhnya aman banget untuk pemula sekali
pun—berkali-kali gue bilang kalau naik gunung aman kayaknya nggak mempan, temen
gue akhirnya janji sama Nyokap untuk ngejagain gue.
Oke, masalah pertama gue selesai.
Masalah kedua gue adalah, gue butuh carrier baru. Carrier gue yang lama udah
gue pakai 3 tahun untuk Kuliah Kerja Nyata dan backpacker-an, apalagi carrier
yang gue punya rasa-rasanya nggak cukup untuk gue pake 4 malam di Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru. Setelah ngobrol-ngobrol sama temen, akhirnya gue
menjatuhkan pilihan kepada Eiger dan membeli dua jenis tas dari Eiger. Karena
dari pengalaman gue pernah pakai Eiger, tas-tas Eiger gue bertahan lama
dibanding carrier lainnya yang gampang sompal di tahun pertama dan kedua. Jadi
kalo kamu mau lihat-lihat tas Eiger seperti yang gue punya, kalian bisa lihat
di sini http://www.zalora.co.id/eiger/