Senin, 22 Februari 2016

Limited Edition: Edisi Khusus Novel Travel in Love (hanya 50 buku)

Halo, Teman-teman pembaca. Karena banyaknya permintaan terhadap novel Travel in Love yang sudah sulit atau bahkan tidak bisa ditemui lagi di toko buku konvensional atau online store, maka aku membuka order untuk teman-teman yang ingin memesan langsung khusus novel Travel in Love dariku. Khusus dalam order ini tersedia bonus magnet kulkas dengan quote Travel in Love dan tandatangan dariku. Harga asli Rp 54.000,00. Untuk order ini hanya Rp 50.000,00 (di luar ongkos kirim)
Jika kamu berminat, silakan kirimkan nama lengkap, alamat lengkap, serta nomor telepon dengan subjek: PESAN BUKU TRAVEL IN LOVE ke emailku di diego.christian1990@gmail.com
Saya akan membalas email kamu sesegera mungkin. Persediaan terbatas, hanya tersedia 50 buku. Terima kasih. :)

Jumat, 29 Januari 2016

Naik Gunung Bersama Eiger dan Zalora

Banyak momen pertama kali yang gue alami beberapa tahun terakhir ini yang membuat semakin senang menjalani hidup. Pertama kali ice skating di Mal Taman Anggrek kelas 4 SD, pertama kali bisa naik sepeda kelas 5 SD (yes, gue setelat itu), pertama kali traveling ke Bali tahun 2011, pertama kali pakai toga waktu wisuda kampus tahun 2013, dan yang nggak terlupakan buat gue adalah pertama kali naik gunung setelah lulus wisuda.



            Jujur, buat anak yang suka traveling, apalah artinya suka ke pantai kalau nggak pernah naik gunung. Ditambah hasutan dari teman-teman yang udah pernah naik gunung sebelumnya kalau dengan naik gunung kita belajar jadi orang yang lebih baik, pemandangan yang nggak ada duanya ketika sampai di puncak gunung, dan kebersamaan yang nggak akan bisa terbayar dengan harga berapa pun.

Oke, gue sudah memantapkan hati untuk naik gunung. Jadi, gue akan naik gunung bersama teman-teman kampus setelah wisuda dari kampus. Rencananya gue dan teman-teman akan membawa toga kita dan akan kita pakai di atas puncak nantinya. Ah, gue lupa kasih tahu bahwa gunung pertama yang akan gue daki untuk pertama kalinya adalah Gunung Semeru. Tentunya gue akan melakukan persiapan dengan lari sejauh 2 kilometer setiap harinya.

            Sayangnya, ada dua masalah yang akan gue hadapi sebelum naik gunung ini. Pertama, izin orang tua tentunya. Nyokap gue adalah orang paling parno sedunia. Mungkin karena gue anak bungsu di keluarga yang dari kecil selalu dijagain ke mana-mana. Pernah waktu gue pertama naik pesawat untuk liburan ke Bali, ada kali setiap 3 jam sekali Nyokap telepon gue. Choy! Apalagi ini naik gunung yang pastinya Nyokap gue udah denger dari temen-temennya kalo banyak pendaki yang hilang dan meninggal di gunung—tentunya sebelum gue tahu bahwa naik gunung sesungguhnya aman banget untuk pemula sekali pun—berkali-kali gue bilang kalau naik gunung aman kayaknya nggak mempan, temen gue akhirnya janji sama Nyokap untuk ngejagain gue.

            Oke, masalah pertama gue selesai. Masalah kedua gue adalah, gue butuh carrier baru. Carrier gue yang lama udah gue pakai 3 tahun untuk Kuliah Kerja Nyata dan backpacker-an, apalagi carrier yang gue punya rasa-rasanya nggak cukup untuk gue pake 4 malam di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Setelah ngobrol-ngobrol sama temen, akhirnya gue menjatuhkan pilihan kepada Eiger dan membeli dua jenis tas dari Eiger. Karena dari pengalaman gue pernah pakai Eiger, tas-tas Eiger gue bertahan lama dibanding carrier lainnya yang gampang sompal di tahun pertama dan kedua. Jadi kalo kamu mau lihat-lihat tas Eiger seperti yang gue punya, kalian bisa lihat di sini http://www.zalora.co.id/eiger/

            And yes! I’ve solved all of the problems and I’m so ready then! Selamat naik gunung! J

Jumat, 02 Oktober 2015

Between The Intern and Zalora Scholarship

            Setelah menonton film The Scorch Trials bareng sama kakak di Cinere Belevue XXI minggu lalu, gue baru ngeh kalau film The Intern ternyata udah ada di layar-layar bisokop. Tanpa pikir panjang, gue akhirnya membeli tiket lagi untuk film The Intern satu jam setelah film The Scorch Trials berakhir.

            Jujur, The Intern melepaskan dahaga gue terhadap akting Anne Hathaway setelah sukses berperan sebagai Andrea Sachs di film The Devil Wears Prada. Meski, The Intern bukan sekuel dari The Devil Wears Prada, setidaknya film ini masih ada aroma dunia cewek urban yang bekerja di perusahaan multinasional dan segala cerita yang berjalan di belakangnya. Cerita berawal dari Jules Ostin (Anne Hathaway) sebagai founder dan CEO dari sebuah e-commerce yang sedang jaya-jayanya yang bernama AboutTheFit.com yang dibantu oleh seorang intern bernama Ben Whitaker (Robert De Niro) dalam menjalankan perusahaan.

            The first time I saw the scene when Jules taking care her customer on phone dealing about evening gown, I just realized this might be look a like Zalora office’s inside.

            AboutTheFit.com mengingatkan gue kepada Zalora, persis seperti apa yang gue gambarkan sejauh ini mengenai bagaimana Zalora: karyawannya, fleksibilitas, kekeluargaan, rushing hour (baca: hectic, but fun), bahkan kreativitas pekerjaan yang dinamis. Somehow, pekerjaan gue saat ini hampir serupa dengan AboutTheFit.com atau Zalora. Gue bekerja di multinational advertising agency yang setiap harinya pasti bekerja dengan cepat, menghadiri meeting demi meeting dengan client, bertemu banyak orang, serta otak yang harus diajak bekerja sama untuk sebuah hasil yang efektif dan efisien. Di balik semua itu, gue menyadari satu hal: gue sangat menyukai pekerjaan sejenis ini.

            Gue sampai kepada satu kesimpulan besar, yaitu: asyik banget kali ya, kalau anak-anak mahasiswa yang masih kuliah mendapatkan kesempatan berharga untuk bekerja di bidang yang ingin mereka tahu bahkan mereka cintai.

            Tadi siang, salah satu teman gue memberitahu sebuah kabar yang membuat gue jealous habis-habisan: Zalora sedang membuka program Zalora Scholarship. Pemenang dari seleksi Zalora Scholarship ini akan mendapatkan bantuan beasiswa sebesar 15 juta rupiah dan prioritas untuk menjadi intern di Zalora. So, what does it mean? Artinya, lo akan berjalan meniti karier lebih cepat dibanding anak-anak seusia lo. NGIRI BANGET NGGAK BUAT KITA-KITA YANG UDAH KEBURU LULUS KERJA?!

            Ketika gue kepoin websitenya http://www.zalora.co.id/scholarship, gue nemuin paragraf ini.
           
            Beasiswa ZALORA dirancang untuk mengubah passionmu menjadi profesimu. Peserta yang mengirimkan essay dengan tema ‘The Science of Fashion’ paling kreatif akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp 15.000.000 dan kesempatan magang di kantor kami pada Mei 2016. Pengirim terbaik lainnya juga akan diumumkan di website kami.


            Anyway, kesempatan ini udah berlangsung mulai dari 1 September 2015. Selamat berlomba menunjukkan passion kamu teman-teman dan semoga kehidupan pekerjaan kalian seindah Jules di AboutTheFit.com. Remember guys, your future must be brighter than sunshine!

Rabu, 22 Juli 2015

Urgent: Diego Needs New Outfits!


            Beberapa teman dekat gue sudah tahu kalau saat ini di kantor gue, Isobar Advertising, gue adalah satu-satunya orang yang ditunjuk untuk mengurusi community division. Jadi, semua pekerjaan yang berhubungan dengan talent, brand ambassador, KOL, buzzer, influencer, semua harus gue urus mulai dari…

            Pre-production: pedekate dengan management artist, nego harga, meeting dengan client, pitching, buat surat perjanjian  kerja sama.
           
            Production: scheduling pemotretan atau shooting, kasih briefing dan guideline buat artis dan manajernya.

            Post production: ngurus invoice, nungguin uang turun, dan dimaki-maki manajer artis karena invoice lama cairnya.

            See? Sekarang bisa dibilang gue udah mulai jarang kerja di balik komputer. Pekerjaan gue yang tadinya sebagai content writer kini mulai beralih ke anak-anak freelance dan teman sesama content writer gue, Cheppy. Selebihnya, gue hanya melakukan supervise content yang dibuat oleh anak-anak freelance sebelum sampai ke email Social Media manager gue di kantor. Apalagi masa-masa ini jadi pembuktian kalau gue mau serius jadi Community Manager di kantor. #curhat

            Back to the topic yang berfokus pada pekerjaan baru gue di kantor, gue sadar bahwa gue selalu bertemu banyak orang baru setiap harinya. Gue harus tampil meyakinkan di depan client saat meeting atau pitching. Di lain hal, gue nggak boleh kelewat serius ketika berhadapan dengan banyak manager artis atau buzzer yang lebih suka bercanda dan ujung-ujungnya malah ngegosipin artis. Dalam banyak acara itu, gue sadar gue butuh banget belanja baju, celana, sepatu, tas, bahkan kacamata baca yang berbeda untuk tiap kesempatan. Masalahnya, gue jarang banget mendapatkan waktu untuk belanja. Lha gini ya, Kak, ceritanya. Biasanya kalau gue deal-dealan sama manager artist tuh dari pengalaman gue mereka pada mau sabtu minggu. Nah, kalau meeting gue banyakan Sabtu Minggu, kapan dong kita pergi belanja untuk update baju-baju terbaru?

            Gue percaya bukan cuma cewek aja yang setiap bangun pagi terus buka lemari selalu berpikir, “Duh, pakai baju apalagi nih gue? GUE HARUS BELI BAJU!” Percayalah, bukan cuma cewek doang, TAPI GUA JUGA!

            Anak kreatif di kantor yang barusan mengatakan kalimat di atas yang gue kutip. Dia yang hitungannya selalu kerja di depan komputer aja selalu bilang gitu. Nah, apalagi gue dong yang hampir tiap hari harus ketemu orang.

            Gue sadar sih, gue nggak punya masalah berarti semenjak gue aktif belanja di Zalora dua tahun yang lalu. Entah udah berapa banyak barang yang gue pernah beli di Zalora. Dan semenjak mengenal Zalora, gue tahu hidup gue jauh lebih mudah dan efisien. Beberapa kali pula gue udah pernah menampilkan postingan pakaian untuk pesta Natal dan Tahun Baru, pakaian dan peralatan outdoor untuk Dieng Culture Festival tahun lalu, dan pakaian kerja formal yang hampir semuanya gue beli di Zalora.

            Ketika gue lagi santai di kantor, gue sering banget meski nggak niat belanja, gue cuma website hopping ke Zalora cuma buat liat-liat. Yaaaa, meski pada akhirnya kantung belanjaan gue selalu aja keisi satu dua barang. Besoknya petugas kurir Zalora datang ke kantor dan gue selalu mengandalkan layanan Cash on Delivery. Di kantor, setiap ada kantung belanjaan Zalora, satu kantor biasanya suka teriak, “Go, Zalora lo tuh!” Emang sih banyak juga yang belanja di Zalora selain gue, cuma emang yang paling aktif ya gue. Nggak heran sih gue disebut brand ambassador-nya Zalora.

            Usut punya usut, yang makin buat tabungan baju di lemari gue bakal tambah banyak adalah kabar bahagia bahwa Zalora sedang mengadakan ZALORA Fashion Fever Week. Di pertengahan tahun ini, Zalora akan banting harga untuk banyak top brands seperti: Mango, Levis, Rip Curl, 24;01, River Island, Salt N Pepper, Asylum, Mint, 3SECOND, New Look, dan masih banyak lagi. Serunya semua diskon sampai 80% dan ini cuma terjadi dari tanggal 22 Juli sampai 3 Agustus. Nah, buat lebih lengkapnya kamu bisa baca di ZALORA Fashion Fever Week.

            Tahu nggak, sih, apa yang lebih seru? Kalau kamu pesan di bawah jam 11 siang, pesanan kamu bakal diantar hari itu juga ke rumah atau ke kantor kamu. Yes, masih berlaku kok sistem Cash on Delivery seperti yang gue lakukan. Dan masih ada juga, sistem pengembalian sebelum 30 hari setelah barang kamu terima rusak, kekecilan, atau kebesaran.


            Yuk, cuma berlangsung kurang dari dua minggu lho, Kak, acaranya. Kapan lagi kamu bisa dapat barang berkualitas dengan harga terjangkau. Segera Zalora-hopping ya ke ZALORA Fashion Fever Week


Senin, 09 Maret 2015

Novel Ketiga: Thy Will be Done


“Papaku masuk rumah sakit karena pneumonia kronis. Aku nggak nepatin nazarku ke Tuhan. Hubunganku dengan Mamaku nggak baik. Dan aku baru aja selingkuh dari pacarku.” Rahangku mengeras. Balkon tidak sehangat tadi saat hanya ada Esther dan diriku.  
           
Bermula dari menyanggupi permintaan sang Ayah kepadanya untuk bernazar, Adela Priscia Hutagalung sadar bahwa ia telah menarik batas antara kehidupannya yang baru dan yang lama. Kejadian demi kejadian silih berganti menghampiri hidupnya, tak peduli sekeras apa pun hatinya menolak nazar yang terpaksa dibuatnya itu.

Keluarga, cinta, bahkan pekerjaannya dipertaruhkan demi memenuhi nazar tersebut.

Jadi, pertanyaannya cuma satu:

“Sampai kapan Adela bisa mengelak dari janji yang telah terikat dengan Sang Pencipta?”
    



Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 23 Maret 2015