“Papaku masuk rumah sakit karena pneumonia kronis. Aku
nggak nepatin nazarku ke Tuhan. Hubunganku dengan Mamaku nggak baik. Dan
aku baru aja selingkuh dari pacarku.” Rahangku mengeras. Balkon tidak sehangat
tadi saat hanya ada Esther dan diriku.
Bermula dari
menyanggupi permintaan sang Ayah kepadanya untuk bernazar, Adela Priscia Hutagalung
sadar bahwa ia telah menarik batas antara kehidupannya yang baru dan yang lama.
Kejadian demi kejadian silih berganti menghampiri hidupnya, tak peduli sekeras
apa pun hatinya menolak nazar yang terpaksa dibuatnya itu.
Keluarga, cinta,
bahkan pekerjaannya dipertaruhkan demi memenuhi nazar tersebut.
Jadi,
pertanyaannya cuma satu:
“Sampai kapan Adela bisa mengelak dari janji yang telah
terikat dengan Sang Pencipta?”
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 23 Maret 2015