Selasa, 12 Juli 2011

Resensi Buku: Test Pack


Setelah tujuh tahun menikah, Arista Natadiningrat atau yang kerap dipanggil Tata, ahli hukum spesialisasi perceraian, semakin khawatir dirinya infertil dan cemas berlebihan tidak bisa memiliki anak. Karena rasa cinta pada suaminya pula, ia ingin segera memberikan Kakang (panggilan sayang Tata, alias Eneng, untuk Rahmat Natadinigrat, suaminya yang seorang psikolog) seorang bayi. Padahal, Rahmat mencintai Tata apa adanya, ada atau tiada bayi di dalam hidup mereka berdua.

Berkali-kali Rahmat dan beberapa teman Tata menyuruh Tata untuk berkonsultasi kepada dokter speasialis kandungan untuk mengecek kondisinya, tapi Tata selalu ketakutan, takut infertil. Sampai pada suatu titik, (setelah terjadi beberapa rangkaian cerita tentunya) Tata akhirnya mengecek kondisi dirinya dan juga kondisi suaminya apakah subur atau tidak. Di sini kenyataan yang disampaikan dokter mengguncang hubungan perkawinan mereka.

Novel romance ini dikemas dengan "bungkus" yang berbeda, tidak sama dengan novel-novel romance kebanyakan. Inilah yang saya suka ketika menikmati novel-novel terbitan Gagas Media: gampang dibaca, tapi bukan novel gampangan.

Ada banyak kelebihan yang ditawarkan novel ini. Pertama, novel ini disulam dengan kejutan-kejutan yang terjadi secara alami. Tanpa kebetulan yang dibuat-buat, alurnya berjalan dengan tepat di dalam jalur. Kedua, gaya bahasa yang dipakai Ninit ditulis secara WAYS (Write as You Speak). Saya pribadi angkat dua jempol untuk penulis yang dengan cermat memberikan jenis pekerjaan yang tepat untuk tokoh Tata sebagai ahli hukum dan Rahmat sebagai psikolog. Pekerjaan inilah yang memengaruhi karakter mereka selama perjalanan cerita di dalam novel atau bisa pula sebaliknya, karakter mereka yang memengaruhi pekerjaan dan kehidupan sehari-hari mereka. Ketiga, desain sampulnya sangat kreatif. Mas Jeffri Fernando sungguh kreatif dalam memunculkan ide lewat gambar. Rasa-rasanya Gagas Media memang selalu stabil menyajikan desain sampul yang menarik, bukan?

Kekurangannya, saya pikir hanya ada beberapa typo beberapa kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Penempatan tanda baca dan beberapa spasi yang harusnya dipisah beberapa kali saya temukan di dalam novel. Kali lain, hal ini dapat diperbaiki oleh sang editor dalam cetakan berikutnya. Tidak terlalu bermasalah.

Bagi saya pribadi, novel ini mengajarkan saya untuk lebih bersyukur. Bahwa mencintai tidak perlu alasan, mencintai hanya karena kita ingin mencintai. Seperti kata Ninit di dalam buku ini,

"terkadang hal yang sepele mampu ditulis dengan luar biasa oleh penulisnya lewat buku.
Saya (pada akhirnya) juga berani belajar untuk mencintai sesuatu tanpa alasan.

I give 4 out of 5 stars :)
Sumber pustaka
Yunita, Ninit. 2005. Test Pack. Jakarta: Gagas Media

3 komentar:

  1. gampang dibaca, tapi bukan novel gampangan.

    itulah yang kusuka dari gagas media! :D

    BalasHapus
  2. good review :D gagasmedia itu untukku pribadi emang paling juara kalo urusan cover, tapi mengenai masalah typo juga juara ;p dan itu mengganggu kenikmatan membaca sebenernya,entah sudah hire proof reaader atau belum.

    BalasHapus
  3. sempat baca sepintas di gramed, yah novelnya memang unik, apalagi suka bagian endingnya.... banyak quote menarik di sana... ^^

    oh yah, termasuk jarang lho ada novel/film yang menceritakan topik ini... :)

    BalasHapus