Sabtu, 17 Maret 2012

DreamCatcher: Menjadi Penulis yang Sesungguhnya

Kalau di dalam sebuah permainan CTR, saat kita sering memainkannya ketika kecil dulu lewat sebuah PlayStation, kita diwajibkan untuk melewati setiap stage untuk mencapai kemenangan. Bukan tanpa arti, kita bisa rehat sejenak dari usaha kita setiap melewati check point di dalam permainan itu. Apa yang membuat kita ingin terus melewati setiap stage tersebut? Karena banyaknya buah yang kita dapatkan selama di perjalanan? Keinginan kuat untuk menghancurkan semua musuh yang mengganggu selama perjalanan mencapai kemenangan itu? Atau terus terganggu karena begitu bernapsu untuk melawan sang musuh besar di akhir permainan? Tapi yang lebih penting dari itu semua, tidak ada yang lebih membahagiakan selain menyaksikan tokoh utama yang kita mainkan berlompat-lompat kesenangan dan membaca tulisan yang bergerak-gerak di akhir permainan, "Congratulation, you are the winner!" Tulisan yang bergerak itu lahir karena adanya keinginan kuat di awal permainan, kalau saya mampu menyelesaikannya sampai akhir.

Saya lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, tidak kurang dan tidak lebih. Dalam kesederhanaan itulah saya belajar banyak hal. Saya selalu diajarkan untuk selalu berusaha mendapatkan apa yang saya inginkan. Orangtua hanya membantu sesuai dengan kemampuan, sisanya saya sendiri yang mengusahakan. Ajaran seperti itu kemudian yang tertanam, tumbuh, dan subur di dalam kehidupan saya seiring bertumbuhnya sebuah "pohon" pribadi yang kuat.

Dari kecil saya selalu berprinsip untuk menyelesaikan apa yang selalu saya mulai. Contoh kecilnya adalah permainan game CTR saat kecil itu tadi, contoh besarnya adalah cita-cita yang selalu saya angan-angankan di dalam hati. Selain bermain game, kesukaan terbesar saya adalah menulis. Sewaktu kecil, saya tidak tahu kalau buku itu ternyata bisa dihasilkan oleh manusia yang juga sama seperti saya. Jadilah ketika kecil saya hanya terus menulis dan membaca buku-buku yang serupa kitab yang memberi napas kepada tangan saya untuk terus menggurat kata-kata di dalam pikiran saya. Yang saya tahu waktu itu saya hanya ingin menulis, menulis di buku tulis kosong, dan menunjukkannya kepada guru bahasa Indonesia dan teman-teman sekelas. Kemudian biasanya mereka akan tersenyum dan mengatakan bahwa tulisan saya bagus menurut mereka. Lambat laun "pohon" pribadi terus tumbuh dan saatnya menyatakan mimpi untuk menjadi seorang penulis. Ketika mimpi dinyatakan, tidak lagi semua orang mengatakan bahwa tulisan saya bagus. Dalam perjalanannya, semua manusia belajar untuk menjadi semakin baik, beban bertambah, dan yang harus saya lakukan untuk mewujudkannya adalah dengan terus berlatih menulis, menambah ilmu dan wawasan dengan membaca literatur, prioritaskan hal, membangun jaringan.

Masih ingat bukan, di dalam permainan terkadang kita berhasil melangkah dari stage yang satu ke stage berikutnya. Itulah representasi yang sebenarnya dari kehidupan nyata, saya melangkah lagi dengan perjuangan dan komitmen yang disediakan selebar mungkin di dalam kepala dan hati. Pencapaian terbesar saya kemudian adalah lolos SNMPTN dan menjadi mahasiswa sastra di sebuah perguruan tinggi negeri di Indonesia. Kemudian menemukan banyak jaringan yang mempertemukan saya dengan mimpi saya, bulan Mei nanti buku saya akan terbit oleh sebuah penerbit buku yang saya idam-idamkan: Gagas Media. Salah satu mimpi terbesar saya terwujud. Rasanya saya ingin melompat-lompat kegirangan seperti tokoh utama dalam sebuah game CTR.

4 komentar:

  1. Go, lo sangat menginspirasi gw..sukses selalu ya, teman penulis :))

    BalasHapus
  2. ada cerita proses penulisan Novel Percaya nya gak crist? share di blog dong

    BalasHapus
  3. Oke Uli, nanti pasti aku share di blog ini. Ditunggu yah :)

    BalasHapus